Tiba-tiba saja ingatan saya tertuju pada kota Khartoum. Mungkin gara-gara percakapan beberapa hari yang lalu dengan teman kuliah dulu yang membuat rindu untuk menapakkkan kaki di negara yang dijuluki dengan Negeri dua nil.
By the way namanya Sakinah. Dia berasal dari Nigeria. Pembicaraan kami melalui aplikasi chat beberapa hari lalu adalah seputar tentang penulisan disertasinya yang hampir selesai. Terus terang saya merasa kagum, karena pada saat itu dia kuliah di dua universitas secara bersamaan dengan mengambil 2 jurusan yang berbeda.
Kangkung
Obrolannya berlanjut ke cerita di masa-masa saat tinggal di asrama dulu. Ternyata yang paling dia ingat sampai sekarang adalah masakan indonesia terutama cah kangkung yang saya masak selalu dilahap habis oleh Sakinah.
Maklum saja sayuran seperti kangkung bukanlah tumbuhan native sana pun tidak mudah ditemukan, oleh karena itulah saya dan teman-teman Indonesia yang ada di sana berininsiatif untuk menanamnya sendiri.
Selain itu dia masig ingat bagaimana hebohnya asrama dengan aroma ikan asin yang sedang saya goreng, membuat seluruh anggota kamar yang ada di asrama lantai dua keluar kamar hanya demi mencari sumber aroma ikan asin. Ikan asin yang khusus saya bawa saat pulang liburan dari Indonesia.
Bahasa
Oh ya kami terbiasa berkomnikasi menggunakan Dariji yang merupakan bahasa Ammiyah-nya Sudan. Ammiyah ini kalau diartikan adalah bahasa Arab untuk percakapan sehari-hari orang sana. Jadi cukup punya banyak perbedaan dengan bahasa Fushah atau bahasa Arab baku yang seharusnya.
Sebagai contoh berikut ini adalah sebagian percakapan saya dengan Sakinah
Apa kabar? ﺖﻨﺑ ﺎﻳ ﻮﻨﺷ ﺭﺎﺒﺧﺃ : ﺔﻨﻴﻜﺳ
Alhamdulillah baik , dan kamu? ؟ﻒﻴﻛ ﺖﻧﺃ ،ﻲﺘﺒﺒﺣ ﺎﻳ ﺔﺴﻳﻮﻛ : ﺎﻧﺃ
Baik juga, wallahi saya kangen, gimana kerjaan? ؟ ﻞﻐﺷ ﻒﻴﻛ .ﻖﺘﺸﻣ ﻪﻠﻟاﻭ ، ﻪﻠﻟﺪﻤﺤﻟا ﻡﺎﻤﺗ : ﺔﻨﻴﻜﺳ
Saya juga kangen loh, kerjaan baik dan gimana kuliahmu? ؟ ﺔﺳاﺭﺪﻟا ﻒﻴﻛ ،ﺲﻳﻮﻛ ﻲﺸﻣ ﺩﺮﺑ ﺎﻧﺃ : ﺎﻧﺃ
Semua berjalan lancar, kapan kamu akan kesini lagi? ؟ ﺎﻨﻫ ﻰﺗﺄﺗ ﻦﻴﺘﻣ ،ﻡﺎﻤﺗ ﻞﻛ : ﺔﻨﻴﻴﻜﺳ
Hehe belum tau kapan mungkin saja bisa tahun depan ﻱﺎﺟ ﺔﻨﺳ ﻦﻜﻤﻣ ﻑﺮﻋﺃﻼﻬﻬﻫ : ﺎﻧﺃ
Kami juga bercerita tentang teman-teman yang lain, masih saja tertawa mengingat cerita tentang Wishal, iya salah satu teman kami yang juga tidak muda tetapi sangat aktif, bahkan menurut saya cerewet tapi aslinya baik sekali.
Saya bercerita kepada sakinah, hanya dengan Wajd saya masih saling chatting via Facebook. Satu hal lain yang dia ingat tentang saya adalah awal-awal kedatang saya di sana yang tidak terbiasa dengan selera 'manis' mereka. Bayangkan saja minum segelas tes di gelas kecil gulanya bisa setengah gelas, gimana coba rasanya?
Ingin Kembali Kuliah
Sakinah sering sekali membangikan makanan pada saya, mungkin karena naluri keibuannya yang lebih tinggi karena dia adalah istri seorang Jenderal di Nigeria dengan 5 orang anak. Walaupun begitu semangat belajarnya sangat tinggi bahkan mengalahkan saya.
Cerita saya dan Sakinah hari itu lumayan panjang juga, tapi diakhir chat Sakinah selalu mengingatkan saya untuk segera melanjutkan kuliah, katanya mumpung masih muda.
Semangat untuk kuliah lagi, entah saya akan kembali ke Khartoum atau negara Arab lainnya. Terima kasih atas semangatnya dan saya kembali membuka file Proposal yang sudah lama tidak tersentuh, pingin cepat-cepat diselesaikan dan bisa apply berkas beasiswa lagi tahun ini.
semoga saja ya...