Jurnal

Everyday I Love You

Anak akan selalu menjadi anak. Setua apa pun umur kita saat ini, Ibu akan selalu memandang kita sebagai anak kecil yang harus dia lindungi.

Meutia Rahmah
Meutia Rahmah
Meutia Rahmah

Sedikit kaget ketika sadar kalau besok adalah tanggal 22 Desember. Bagi saya, hari tersebut adalah momen penting yang tidak boleh terlewatkan untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu yang telah mencurahkan hidup dan kasih sayang kepada anak-anaknya.

Dua hari yang lalu Ibu menelepon saya sekitar ba'da magrib. Seperti biasa, beliau selalu menggunakan hp orang rumah. Entah kenapa Ibu merasa tidak perlu punya hp sendiri padahal saya sudah beberapa kali mencoba membelikan tapi tetap ditolak.

Kapan Pulang Nak?

Malam itu Ibu bertanya "Kapan pulang ke rumah?" Semenjak menjadi anak kos yang jauh dari rumah saya jarang bertemu keluarga, bahkan lebaran Idul Adha pun saya tidak pulang.

Karena jarang sekali pulang kampung saya sering diingatkan teman dekat untuk menyempatkan diri untuk mudik, apalagi tempat kos saya dan rumah hanya terpaut sekitar 2 jam perjalanan.

Pertanyaan dari Mak (panggilan saya kepada Ibu) membuat saya terdiam dan sadar kalau selama ini saya terlalu keasyikan kerja hingga melupakan hal-hal lain yang lebih penting dalam kehidupan ini. Saking lamanya terdiam Mak mengira telepon putus, padahal saya merasa bersalah.

Long Weekend & Maulid

Di tengah kesunyian tersebut saya ingat kalau hari ini minggu ada ada long weekend yang artinya saya bisa pulang ke rumah. Tanpa pikir panjang saya pun menjawab pertanyaan Mak yang sebelumnya sukar dijawab. "Insya allah hari Rabu ini pulang Mak!"

Betapa senangnya beliau mendengar jawab tersebut, apalagi pada hari Kamisnya Kami ada kenduri atau khauri di rumah dalam rangka merayakan Maulid Nabi. Lalu saya pun bertanya balik ke Ibu apakah ada sesuatu yang dia inginkan untuk oleh-oleh atau persiapan kendurinya.

Anak Kecil Selamanya

Di mata Ibu mungkin saya adalah anak yang mudah diberi restu untuk merantau, hal tersebut dikarenakan sejak kecil sudah terbiasa mandiri dan hidup jauh darinya. Meskipun begitu anak akan menjadi anak, setua apa pun seorang Ibu akan melihat dan memperlakukan kita sebagai anak kecil.

Setiap akan kembali ke tempat kos beliau selalu menyiapkan bekal 4 sehat 5 sempurna 😄 seperti layaknya bekal anak sekolah dasar. Pun jika saya sedang berada di tempat kos. Mak akan selalu menanyakan hal-hal detail seperti makanan, kesehatan hingga soal pekerjaan, dan jika saya tidak ada kabar dalam 1 hari maka Mak akan segera menelepon karena takut saya sakit.

Selamat Hari Ibu

Begitu besar cinta Mak terhadap saya. Sayang, keinginan dan cita-citanya belum bisa saya wujudkan. Mudah-mudahan Allah panjangkan umur Mak dan saya bisa segera mewujudkannya, meskipun di dalam hati saya selalu mengaminkan apa yang menjadi harapan Mak.

Hal yang paling saya ingat adalah kata-kata Mak yang tidak pernah mengharapkan hadiah atau barang apa pun dari anak-anaknya, yang Mak hanya ingin melihat anak-anaknya bahagia dan saling menyayangi.

Mak, maafkan kami yang belum bisa membahagiakanmu sepenuhnya, hanya doa yang terpanjat semoga Allah berikan keberkahan umur dan kesehatan untukmu. Every day I love you! insya allah hari Rabu ini saya akan pulang.